
Bronkopneumonia adalah infeksi di saluran pernapasan (bronkus) dan kantung udara di paru-paru (alveoli). Kondisi ini dapat menimbulkan gejala ringan hingga berat dan berisiko menyebabkan komplikasi berbahaya, terutama pada kelompok yang rentan.
Bronkopneumonia merupakan salah satu jenis pneumonia, yaitu peradangan pada paru-paru akibat infeksi virus, bakteri, atau jamur. Sama dengan jenis pneumonia lain, bronkopneumonia juga menimbulkan gejala sulit bernapas karena penyempitan pada saluran pernapasan.
Bronkopneumonia adalah jenis pneumonia yang paling sering dialami oleh anak-anak, terutama pada anak usia di bawah 2 tahun. Kondisi ini juga menjadi penyebab utama kematian pada anak usia di bawah 5 tahun.
Bronkopneumonia umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri. Jenis bakteri tersebut antara lain:
Pada kasus yang jarang terjadi, bronkopneumonia juga dapat terjadi akibat infeksi virus, seperti virus COVID 19, atau infeksi jamur, seperti Aspergillus fumigatus.
Bronkopneumonia dapat menular dari orang ke orang melalui percikan air liur saat bersin atau batuk. Penularan juga dapat terjadi saat seseorang menyentuh permukaan benda yang terkontaminasi air liur penderita.
Penularan sering terjadi di lingkungan dengan kontak dekat, seperti rumah sakit, rumah jompo, atau di dalam rumah penderita bronkopneumonia.
Penularan sering kali terjadi di lingkungan rumah sakit pada pasien yang datang untuk menjalani pengobatan penyakit lain. Bronkopneumonia yang terjadi di lingkungan rumah sakit juga biasanya disebabkan oleh bakteri yang kebal terhadap antibiotik
Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya bronkopneumonia. Faktor-faktor tersebut meliputi:
Orang berusia 65 tahun ke atas dan anak-anak usia 2 tahun ke bawah berisiko lebih tinggi terserang bronkopneumonia dan komplikasinya.
Bronkopneumonia lebih berisiko dialami oleh seseorang yang bekerja atau sering mengunjungi rumah sakit atau panti jompo.
Gaya hidup yang tidak sehat, seperti kebiasaan merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol, bisa meningkatkan risiko bronkopneumonia.
Bronkopneumonia dapat dipicu oleh kondisi medis tertentu, seperti:
Gejala bronkopneumonia pada orang dewasa mirip dengan gejala pneumonia secara umum dan bisa bertambah parah dalam beberapa hari. Gejalanya dapat berupa:
Gejala-gejala tersebut akan lebih parah pada orang yang memiliki daya tahan tubuh lemah atau menderita kondisi medis lain.
Sementara pada bayi dan anak-anak, gejalanya bisa berupa:
Hubungi dokter jika Anda atau anak Anda mengalami gejala di atas. Dokter dapat memberikan penanganan dan pengobatan awal untuk Anda jalani di rumah. Namun, jangan menunda untuk ke dokter jika muncul keluhan berikut ini:
Pemeriksaan ke dokter sangat dianjurkan bagi Anda yang mengalami gejala pneumonia dan memiliki kondisi berikut:
Dokter akan menanyakan gejala yang dialami pasien, dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik, yaitu dengan menggunakan stetoskop untuk mendeteksi mengi atau suara lain yang menandakan gangguan pernapasan.
Selanjutnya, dokter juga akan memeriksa bagian dada pasien yang suara napasnya sulit terdengar. Hal tersebut bisa menandakan infeksi atau cairan di paru-paru.
Untuk menegakkan diagnosis, dokter akan melakukan pemeriksaan lanjutan, seperti:
Bronkopneumonia umumnya disebabkan oleh bakteri. Oleh karena itu, pengobatannya akan dilakukan dengan antibiotik. Perlu diingat bahwa obat antibiotik harus dikonsumsi sampai habis sesuai dengan anjuran dokter. Hal ini untuk memastikan infeksi benar-benar sembuh dan mencegah kekambuhan.
Pada bronkopneumonia yang cukup parah, penanganan perlu dilakukan di rumah sakit, yang dapat meliputi rawat inap, serta pemberian infus antibiotik dan cairan. Jika kadar oksigen dalam darah pasien rendah, dokter akan memberikan bantuan oksigen.
Bronkopneumonia dapat menyebabkan sejumlah komplikasi, sesuai dengan penyebab infeksi. Komplikasi tersebut dapat berupa:
Pencegahan bronkopneumonia secara umum sama dengan cara mencegah pneumonia. Beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko terjadinya bronkopneumonia, yaitu: