
Gigi susu akan mulai tumbuh saat bayi berusia 4?6 bulan, kemudian akan lengkap ketika anak berusia 2?3 tahun. Ketika anak berusia 6 tahun, gigi susu akan mulai tanggal dan digantikan dengan gigi permanen.
Normalnya, orang dewasa memiliki 32 gigi, termasuk 4 gigi bungsu. Gigi bungsu adalah gigi yang tumbuh terakhir, yaitu ketika seseorang berusia 17–25 tahun.
Impaksi gigi terjadi apabila salah satu atau beberapa gigi permanen tidak dapat tumbuh sempurna. Impaksi gigi bisa terjadi akibat berbagai kondisi, antara lain:
Impaksi gigi sering kali terjadi pada gigi bungsu, tetapi juga dapat terjadi pada gigi lain, seperti gigi taring.
Seperti yang telah dijelaskan, impaksi gigi bisa terjadi total atau sebagian. Umumnya, impaksi gigi total tidak menimbulkan gejala apa pun. Akan tetapi, impaksi gigi total dapat mendorong susunan gigi lain sehingga bentuk baris gigi lama-kelamaan bisa terganggu.
Pada impaksi gigi sebagian, sisa-sisa makanan dapat dan plak masuk ke dalam celah gigi yang impaksi tersebut. Hal ini dapat menimbulkan gejala yang bisa muncul secara tiba-tiba atau berkembang seiring waktu. Beberapa gejalanya adalah:
Segera ke dokter jika Anda memiliki gigi yang tidak tumbuh sempurna, terutama jika kondisi tersebut disertai dengan sakit di gusi atau gejala lain.
Pemeriksaan ke dokter gigi juga perlu segera dilakukan jika sering mengalami nyeri dari rahang yang menjalar ke wajah, kepala, telinga, dan leher, meskipun hasil pemeriksaan saraf normal.
Untuk mendiagnosis impaksi gigi, dokter akan melakukan tanya jawab mengenai gejala dan riwayat kesehatan pasien. Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan gigi.
Untuk menegakkan diagnosis, dokter akan melakukan pemeriksaan penunjang, yang meliputi:
Pengobatan impaksi gigi tergantung pada posisi gigi yang terdampak dan keparahan kondisinya. Jika impaksi gigi tidak menimbulkan gejala, dokter umumnya akan meminta pasien untuk menjalani kontrol secara rutin.
Jika impaksi gigi menimbulkan gejala, dokter akan melakukan beberapa tindakan berikut:
Setelah memberikan penanganan di atas, dokter akan meresepkan obat pereda nyeri, seperti asam mefenamat. Jika diperlukan, dokter juga akan meresepkan antibiotik untuk mencegah infeksi.
Setelah luka cabut gigi atau luka operasi sembuh, dokter dapat menyarankan pemasangan kawat gigi pada pasien impaksi gigi. Pemasangan ini dilakukan jika impaksi gigi menyebabkan gangguan pada bentuk jajaran gigi.
Jika tidak segera ditangani, impaksi gigi dapat menimbulkan beberapa komplikasi, yaitu:
Tidak ada cara khusus yang bisa dilakukan untuk mencegah impaksi gigi. Hal ini karena impaksi gigi sering kali disebabkan oleh faktor genetik. Namun, jika Anda memiliki gigi yang impaksi, ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya komplikasi, yaitu: