
Hidung tersumbat adalah kondisi ketika aliran udara pada salah satu atau kedua saluran hidung terhambat akibat adanya iritasi di lapisan saluran hidung. Iritasi tersebut bisa disebabkan oleh alergi, flu, polip, atau paparan asap.
Hidung tersumbat merupakan tanda adanya gangguan di hidung, seperti sinusitis. Hidung tersumbat juga terkadang dialami oleh ibu hamil pada trimester pertama akibat perubahan hormon. Perubahan hormon ini menyebabkan peningkatan aliran darah di hidung sehingga pembuluh darah di hidung melebar dan lapisan hidung membengkak.
Hidung tersumbat biasanya membaik dalam beberapa hari. Namun, jika tidak membaik dalam waktu 1 minggu atau lebih, kondisi ini bisa menandakan adanya infeksi. Jika tidak ditangani, infeksi dapat makin memburuk dan menimbulkan komplikasi, seperti infeksi telinga bagian tengah (otitis media).
Hidung tersumbat terjadi ketika lapisan di saluran dalam hidung membengkak akibat iritasi atau peradangan. Penyebabnya bisa bervariasi dan dapat berlangsung secara tiba-tiba (akut) atau bertahap dalam jangka panjang (kronis).
Beberapa penyebab hidung tersumbat akut adalah:
1. Infeksi virus
Infeksi virus, seperti flu biasa (infeksi saluran pernapasan akut atau ISPA), influenza, COVID-19, atau sinusitis akut, dapat menyebabkan hidung tersumbat. Pada flu biasa atau influenza, hidung tersumbat hanya berlangsung dalam beberapa hari. Sementara hidung tersumbat pada sinusitis akut bisa berlangsung hampir 4 minggu.
2. Rhinitis alergi
Rhinitis alergi atau hay fever adalah peradangan pada rongga hidung akibat reaksi alergi terhadap zat alergen, seperti debu atau bulu hewan. Kondisi ini merupakan penyebab terbanyak hidung tersumbat.
3. Rhinitis vasomotor
Rhinitis vasomotor atau rhinitis non-alergi adalah peradangan pada saluran hidung yang bisa terjadi karena perubahan cuaca, paparan bau yang kuat, paparan asap, dan konsumsi makanan pedas atau bersuhu panas.
Kondisi ini membuat pembuluh darah di dalam hidung melebar sehingga dinding hidung membengkak dan menyebabkan hidung tersumbat.
4. Benda asing
Benda asing dapat masuk ke dalam hidung, terutama pada anak-anak. Benda asing yang masuk ke dalam hidung dapat mengiritasi lubang hidung. Akibatnya, lubang hidung membengkak dan berair sehingga membuat hidung tersumbat.
Sementara itu, beberapa kondisi yang dapat menyebabkan terjadinya hidung tersumbat kronis, yaitu:
1. Sinusitis kronis
Sinusitis kronis adalah peradangan sinus selama 12 minggu atau lebih. Kondisi ini menghalangi cairan di dalam hidung untuk mengalir sehingga membuat hidung tersumbat.
2. Polip hidung
Polip hidung adalah pertumbuhan jaringan yang tidak normal di saluran hidung. Jaringan tidak normal ini biasanya timbul akibat peradangan hidung yang terus-menerus. Kondisi ini menyebabkan hidung tersumbat yang dapat terjadi sampai 12 minggu.
3. Deviasi septum
Deviasi septum adalah kondisi ketika dinding pemisah kedua lubang hidung mengalami pergeseran sehingga salah satu lubang hidung mengecil. Pada kondisi ini, tingkat keparahan hidung tersumbat tergantung pada derajat pergeseran septum hidung.
4. Sindrom Churg-Strauss
Sindrom Churg-Strauss adalah kondisi langka berupa peradangan pada pembuluh darah organ, salah satunya di hidung, yang dapat menimbulkan rhinitis alergi.
5. Granulomatosis Wegener
Granulomatosis Wegener dapat melambatkan aliran darah ke organ tertentu, seperti hidung, sinus, tenggorokan, paru-paru, atau ginjal. Akibatnya, kerja organ tersebut menjadi terganggu.
6. Kanker nasofaring
Kanker nasofaring adalah kanker yang menyerang bagian tenggorokan di belakang rongga hidung. Salah satu gejala yang dapat disebabkan oleh kanker nasofaring adalah hidung tersumbat.
7. Sindrom Hidung Kosong
Sindrom hidung kosong adalah kondisi yang dialami seseorang setelah mengalami operasi di rongga hidung, tepatnya di bagian tulang konka (turbin). Beberapa gejala yang dapat timbul seperti mimisan, sakit kepala, hidung tersumbat hingga kesulitan bernapas.
Hidung tersumbat dapat dialami oleh siapa saja, tetapi lebih berisiko terjadi pada orang dengan faktor berikut:
Hidung tersumbat merupakan gejala dari suatu kondisi atau penyakit. Hidung tersumbat dapat disertai dengan gejala lain, seperti:
Segera ke dokter jika Anda mengalami kondisi di bawah ini:
Perlu diketahui bahwa hidung tersumbat merupakan salah satu gejala yang dapat dialami penderita COVID-19. Oleh sebab itu, jika Anda atau orang di sekitar Anda mengalami hidung tersumbat, terutama disertai dengan gejala lain, seperti demam, lakukan pemeriksaan ke dokter untuk memastikan penyebabnya.
Anda juga perlu segera ke dokter jika mengalami hidung tersumbat ketika sedang menderita asma atau memiliki daya tahan tubuh lemah, misalnya dalam terapi obat penekan sistem imun (imunosupresan), diabetes tidak terkontrol, atau HIV/AIDS.
Dokter akan menanyakan gejala yang muncul, obat-obatan yang dikonsumsi, dan riwayat kesehatan pasien. Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan yang berfokus pada hidung, telinga, dan tenggorokan.
Untuk menegakkan diagnosis, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan lain, berupa:
Pengobatan hidung tersumbat tergantung pada tingkat keparahan dan penyebabnya. Metode pengobatannya adalah sebagai berikut:
Sebagai langkah awal pengobatan, pasien dapat melakukan perawatan mandiri di rumah. Perawatan mandiri bertujuan untuk menjaga saluran pernapasan agar tetap lembap. Hal ini karena saluran pernapasan yang kering akan memperparah hidung tersumbat.
Beberapa perawatan mandiri untuk hidung tersumbat yang dapat dilakukan adalah:
Hidung tersumbat juga dapat diatasi dengan pemberian obat-obatan, baik obat yang dijual bebas maupun obat resep. Namun, pasien disarankan untuk berkonsultasi ke dokter sebelum menggunakan obat.
Jenis obat-obatan yang dapat digunakan untuk mengatasi hidung tersumbat antara lain:
1. Dekongestan
Obat dekongestan dapat meredakan bengkak di saluran hidung dan meringankan tekanan di hidung. Dekongestan tersedia dalam bentuk semprot dan minum. Contoh obat jenis ini antara lain phenylephrine, phenylpropanolamine, pseudoephedrine, dan oxymethazoline.
Perlu diketahui bahwa dekongestan minum tidak boleh digunakan lebih dari 1 minggu. Selain itu, penggunaan dekongestan semprot juga tidak boleh melebihi 3 hari, karena berpotensi memperburuk hidung tersumbat.
Dekongestan juga tidak boleh digunakan pada anak usia <6 tahun dan sebaiknya dihindari pada anak usia <12 tahun. Untuk anak-anak, disarankan untuk menggunakan obat hidung tersumbat jenis lain, seperti antihistamin atau larutan garam.
2. Antihistamin
Antihistamin digunakan pada hidung tersumbat akibat alergi. Penggunaan antihistamin dianjurkan pada malam hari menjelang tidur, karena obat ini bisa menyebabkan kantuk.
3. Obat pereda nyeri
Obat-obatan pereda nyeri, seperti ibuprofen atau paracetamol, dapat digunakan untuk meredakan gejala sakit kepala yang dapat menyertai hidung tersumbat.
4. Obat kortikosteroid semprot
Obat kortikosteroid bentuk semprot hidung biasanya disarankan untuk hidung tersumbat akibat rhinitis alergi atau polip hidung. Akan tetapi, penggunaan obat ini sebaiknya dilakukan atas petunjuk dokter.
Penting untuk diingat bahwa penggunaan obat juga harus sesuai dengan aturan pakai yang tertera pada kemasan dan petunjuk dokter. Selain itu, anak usia di bawah 4 tahun tidak dianjurkan menggunakan obat-obatan yang dijual bebas tanpa saran dari dokter.
Jika hidung tersumbat tidak dapat diatasi dengan obat-obatan, dokter dapat menyarankan tindakan operasi, seperti:
Komplikasi yang dapat terjadi akibat hidung tersumbat tergantung pada penyebabnya. Bila penyebabnya adalah flu biasa, komplikasi yang dapat timbul adalah otitis media atau asma, terutama pada bayi dan anak.
Hidung tersumbat bisa disertai dengan anosmia sehingga dapat menurunkan nafsu makan penderitanya. Hidung tersumbat juga dapat menyebabkan tidur mendengkur dan insomnia.
Seperti halnya pengobatan, pencegahan hidung tersumbat juga disesuaikan dengan penyebabnya. Pada hidung tersumbat yang disebabkan oleh infeksi virus, pencegahan yang dilakukan adalah dengan melakukan vaksinasi influenza dan menjaga daya tahan tubuh.
Beberapa upaya lain di bawah ini juga dapat dilakukan untuk mencegah hidung tersumbat: