
Paru-paru memiliki peran penting dalam sistem pertahanan tubuh. Paru-paru menyediakan oksigen dan menjaga fungsi organ lainnya dengan membuang karbon dioksida dari tubuh.
Beberapa kondisi seperti masalah genetika, penyakit tertentu, dan faktor lingkungan dapat memengaruhi kesehatan paru-paru, sehingga memicu masalah pernapasan. Ketika kesehatan paru-paru terganggu, sudah pasti dapat memengaruhi kualitas kehidupan. Baca selengkapnya mengenai hal-hal yang dapat memengaruhi kesehatan paru di sini!
Ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi kesehatan paru. Faktor-faktor tersebut adalah:
1. Asap Tembakau
Asap rokok adalah penyebab pertama kanker paru-paru, dengan perokok mencapai 80 persen dari semua diagnosis kanker paru. Kondisi paru-paru lain yang disebabkan oleh asap rokok adalah COPD, emfisema, bronkitis kronis, pneumonia, dan tuberkulosis.
Asap dari rokok menyebabkan paru-paru menjadi teriritasi, menghasilkan lendir yang berlebihan. Hal ini dapat menyebabkan batuk berlebihan dan kesulitan bernapas. Asap tembakau juga tidak hanya berhenti pada perokok, tetapi orang di sekitarnya. Perokok pasif pun memiliki peluang 20-30 persen lebih tinggi untuk akhirnya terkena kanker paru.
2. Karsinogen Rumah Tangga
Tahukah kamu ternyata karsinogen rumah tangga juga dapat memengaruhi kesehatan paru. Karsinogen ini terdiri dari zat-zat dengan berbagai bentuk berbeda, contohnya saja asbes. Menghirup serat asbes dapat sangat berbahaya untuk kesehatan pernapasan.
3. Polusi Udara
Ada banyak jenis polusi udara, baik alami maupun buatan manusia yang tanpa disadari dihirup. Polusi udara alami termasuk asap dari kebakaran hutan atau abu dari gunung berapi. Sedangkan polusi buatan dikategorikan sebagai emisi yang berasal dari mobil, pesawat, pabrik, dan lain-lain. Produk lain seperti kaleng aerosol, pestisida, dan peralatan gas juga dapat berkontribusi pada polusi udara.
4. Stres
Stres dan tekanan emosi yang kuat dapat muncul dengan gejala pernapasan, seperti sesak napas dan napas cepat. Ini terjadi ketika saat jalan napas antara hidung dan paru-paru menyempit. Bagi orang yang tidak memiliki penyakit pernapasan, hal ini umumnya tidak menjadi masalah karena tubuh dapat beradaptasi.
Tekanan psikologis juga dapat memperburuk masalah pernapasan bagi orang yang sudah memiliki penyakit pernapasan seperti asma dan penyakit paru obstruktif kronik. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa stres akut seperti kematian orang yang dicintai sebenarnya dapat memicu serangan asma.