
Telinga yang kemasukan air atau tersumbat kotoran dapat mengalami tuli sebelah secara tiba-tiba. Namun, Anda harus hati-hati kalau telinga tiba-tiba tuli sebelah tanpa alasan. Gangguan pendengaran ini termasuk kondisi darurat yang harus segera mendapat penanganan dokter.
Telinga tuli tiba-tiba adalah kondisi ketika telinga kehilangan sebagian kemampuan mendengar. Anda hanya bisa mendengar volume suara yang tidak lebih dari 30 desibel (dB) selama 3 hari. Sebagai pembanding, volume suara percakapan biasa berkisar pada 60 dB.
Sekitar 70% pasien yang telinganya tidak bisa mendengar sebelah secara mendadak menderita tinnitus (kondisi telinga berdenging). Selain itu, 50% orang dengan penyakit ini mengalami penyakit vertigo yang mengganggu.
Kondisi ini biasanya terjadi pada satu telinga saja. Orang yang terkena gangguan kesehatan ini tidak banyak, yaitu sekitar 5.000 orang per tahunnya. Kebanyakan, telinga tuli tiba-tiba dialami oleh orang yang telah memasuki usia lebih dari 40 tahunan.
Sebelum mengalami gangguan pendengaran sensorineural (gangguan pada saraf penghubung saraf telinga bagian dalam dan otak) mendadak ini, biasanya Anda akan mendengar bunyi ‘pop’, lalu tiba-tiba tidak bisa mendengar.
Banyak orang yang mengalami hal ini saat bangun pagi dan salah satu telinga mereka tak bisa mendengar apa pun. Sebagian lagi mengetahuinya ketika mereka sedang sibuk beraktivitas harian dan kemudian suara di sekitarnya meredam, seperti terdengar dari kejauhan.
Terkadang, ada beberapa gejala lain yang timbul saat seseorang mengalami hal ini, yaitu telinga terasa tertekan, kepala terasa ringan, dan telinga berdenging.
Dalam dunia medis, kondisi ini bernama kehilangan pendengaran sensorineural. Ada beberapa kondisi yang menjadi penyebab telinga tidak tuli sebelah secara mendadak, berikut penjelasannya.
Mengutip dari Hear It, setidaknya satu dari empat pasien dengan gangguan pendengaran sensorineural mengalami infeksi saluran pernapasan atas dalam. Infeksi tersebut terjadi satu bulan sebelum mengalami gangguan pendengaran.
Virus yang menyebabkan gangguan pendengaran yaitu gondok, campak, rubella, meningitis, sifilis, dan AIDS.
Penyebab kuping tuli sebelah berikutnya yaitu trauma kepala yang memengaruhi sel-sel rambut di telinga, gendang telinga, atau tulang.
Trauma kepala ini seperti benturan sampai kecelakaan lalu lintas yang merusak area kepala dekat telinga.
Penyalahgunaan obat penghilang rasa sakit kronis bisa menyebabkan gangguan pendengaran secara mendadak.
Insektisida seperti malathion dan methoxychlor memicu gangguan pendengaran mendadak pada kedua telinga.
Berbagai masalah kesehatan lain juga bisa menjadi penyebab telinga tuli sebelah, seperti:
Pada 55 kasus tuli mendadak, gangguan pendengaran terjadi di kuping kiri. Sekitar hanya 2% yang mengalami tuli di kedua indra pendengaran.
Menguyip dari National Deafness and Other Communication Disorders (NIDCD), orang yang mengalami gangguan kesehatan ini akan menerima obat kortikosteroid. Apalagi, bila penyebab tuli sebelahnya tidak jelas.
Sebenarnya, obat ini untuk mengatasi berbagai gangguan yang menimbulkan gejala peradangan dan pembengkakan. Sementara itu, pengobatan tambahan lain akan menyesuaikan dengan kondisi masing-masing pasien.
Dokter juga akan melakukan pemeriksaan fisik menyeluruh, misalnya jika indra pendengaran tuli tiba-tiba karena infeksi. Bila demikian, dokter akan meresepkan Anda antibiotik untuk menyembuhkan infeksi tersebut.
Kemudian kalau dokter mengetahui Anda mengonsumsi obat-obatan yang menyebabkan telinga tuli tiba-tiba, dokter akan mengganti obat tersebut dengan jenis yang lain.
Pengobatan ini juga dapat berupa pemasangan implan koklea agar pasien dapat mendengar dengan lebih baik.
Pada sekitar 32 – 79% kasus, kemampuan pendengaran akan kembali pulih dengan sendirinya dalam waktu 1 – 2 minggu.
Namun, bagi yang memiliki vertigo, mereka mempunyai peluang yang lebih kecil untuk mendapatkan kemampuan mendengar yang normal kembali.
Selain itu, usia memengaruhi peluang pasien untuk mendapatkan kemampuan mendengarnya kembali. Semakin muda usia mereka, maka semakin besar peluangnya untuk bisa kembali mendengar dengan normal.