Gigi palsu merupakan gigi yang dibuat untuk menggantikan gigi yang hilang. Penggunaannya bertujuan untuk mencegah perubahan struktur tulang rahang yang membuat wajah Anda tidak simetris. Walaupun demikian, terdapat beberapa efek samping yang bisa ditimbulkan dari penggunaan gigi palsu lepasan.
Meski bermanfaat untuk memperbaiki tampilan gigi, gigi palsu lepasan juga dapat menimbulkan berbagai efek samping yang cukup serius untuk kesehatan. Terlebih lagi bila pemasangan gigi palsu tidak pas, perawatannya kurang baik, atau gigi palsu jarang diperiksa oleh dokter gigi.
Berikut adalah berbagai dampaknya.
Salah satu efek samping dari penggunaan gigi palsu lepasan yang tidak pas di mulut ialah perubahan bentuk wajah bagian depan.
Bila ukuran dan bentuk gigi palsu terlalu besar, Anda akan terlihat tonggos. Bahkan, ini bisa membuat Anda sulit menutup mulut dengan sempurna. Selain itu, filtrum di atas bibir juga akan terlihat tidak biasa.
Perlu diketahui pula, tulang pada mulut manusia dapat menyusut seiring waktu. Jika Anda tidak rutin memeriksakan atau mengganti gigi palsu, alhasil gigi palsu menjadi tidak pas dan membuat rahang tidak sejajar.
Gigi palsu bisa membuat seseorang yang menggunakannya sulit mengunyah dan menelan makanan. Akibatnya, nafsu makan pun jadi berkurang.
Efek samping ini muncul bila kontak antara gigi atas dan gigi bawah tidak sejajar akibat penggunaan gigi palsu yang tidak pas. Akhirnya, rahang terasa sakit terutama setelah Anda makan.
Posisi gigi palsu lepasan yang tidak tepat dapat menimbulkan beberapa masalah seperti produksi air liur berlebih, tersangkutnya potongan makanan di belakang gigi palsu, serta luka atau lecet pada mulut yang berujung pada kesulitan menelan.
Selain membuat Anda sulit mengunyah dan menelan, efek samping lain dari gigi palsu lepasan yang salah pasang yaitu kesulitan berbicara. Namun, tenang saja karena kondisi ini sangat umum di kalangan orang yang baru menggunakan gigi palsu.
Beberapa masalah seputar bicara yang akan muncul ketika menggunakan gigi palsu, antara lain:
Efek samping berupa pneumonia dapat terjadi jika Anda jarang melepas gigi palsu ketika tidur. Padahal, gigi palsu harus dilepas sebelum tidur agar tidak menimbulkan infeksi. Ini sekaligus bertujuan untuk memberi waktu istirahat pada rongga mulut.
Menurut sebuah penelitian yang terbit dalam Journal of Dental Researchpada 2014, pengguna gigi palsu, terutama lansia, berisiko 2–3 kali lebih besar terkena pneumonia. Di dalam penelitian tersebut, terlibat 524 lansia dengan usia rata-rata 87 tahun yang dipilih secara acak.
Penelitian yang berlangsung selama tiga tahun tersebut menunjukkan adanya 48 kasus pneumonia terkait dengan kebiasaan menggunakan gigi palsu selama tidur.
Walaupun belum ditemukan secara jelas apa yang menyebabkan hal tersebut, ada baiknya untuk tetap mengikuti anjuran dokter Anda untuk melepas gigi palsu sebelum tidur.
Sudah bukan rahasia lagi bahwa efek samping dari menggunakan gigi palsu dapat memengaruhi kesehatan gigi dan mulut Anda. Bahkan, kondisi ini dapat diperparah jika Anda tidak menjaga kebersihan gigi palsu dan mulut Anda.
Beberapa masalah gigi dan mulut yang dapat ditimbulkan oleh penggunaan gigi palsu lepasan termasuk:
Maka itu, ketika Anda mengalami beberapa gejala yang disebutkan, silakan berkonsultasi dengan dokter gigi Anda untuk mendapatkan perawatan yang tepat.
Sebenarnya, efek samping dari penggunaan gigi palsu dapat dikurangi bila Anda senantiasa mengikuti anjuran dari dokter. Selain itu, rutin memeriksakan gigi palsu Anda ke dokter pun sangat direkomendasikan, mengingat Anda perlu mengganti gigi palsu yang sesuai dengan ukuran mulut.
Bila Anda mengalami masalah pada gigi palsu lepasan, segera periksa ke dokter gigi. Jangan mencoba memperbaiki gigi palsu sendiri karena tindakan ini malah akan merusak gigi palsu.